Mojokerto,kertonews.com-Pendopo Agung Trowulan, yang terletak di Dusun Nglinguk, Desa Trowulan, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto, menjadi salah satu destinasi yang menarik dari bekas kisah Kerajaan Majapahit. Bangunan ini dibangun oleh Kodam-V Brawijaya pada tahun 1964 yang berlokasi didekat musium majapahit yang masih satu lingkup dengan peninggalan Majapahit lainnya.
Beredar cerita lokasi ini dipercaya sebagai bekas Kerajaan Majapahit dan tempat Mahapatih Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa, yang menjadi tonggak penting dalam sejarah Nusantara.
Muslimin salah satu penjaga pendopo menjelaskan untuk bangunan ini dulunya hanyala tempat lapang yang belum ada bangunannnya sehingga dibangun ulang sedemikian rupa.
” untuk dari segi bangunan asli dari bangunan pendopo kita nggak ada yang tau karena ini berada di kawasan tanah jawa jadi dibangun seperti bangunan joglo. Tambhanya.
Bukan hanya sebagai titik dimana Gajah Mada Mengungkapkan sumpa amukti palapa ditempat ini juga menjadi pembahasan tatanan kerajaan pada masa pimpinan Tribuana Tunggal dewi.
Dikawasan pendopo ini terdapat berbagai macam titik spot lokasi dimana juga menjadi ikon di pendopo agung.
Seperti titik diawal masuk lokasi atau tempat parkir disambut dengan kandang rusa yang menjadi daya tarik wisatawan.
Masuk kedalam area pendopo disebalah kanan terdapat tugu lintas agama yang dibangun tahun 2008.
” tugu ini dulu untuk simbol ikrar dari berbagai agama dalam menegaskan adat istiadat untuk menggali kerukunan antar umat beragama. Jelas Muslimin.
Ini bukan tempat yang sakral tapi hanya untuk simbol prasasti aja dan tergolong baru. Tambahnya.
Serta didepannya terdapat patung dari gajah mada sebagai simbol untuk kepolisian militer, sebagai ciri dari Patih gajah mada Yaitu dari segi kegagahan, kejujuran, dan pantang mundur.
Ditengah tengah lokasi dari pendopo tersebut berdiri sebuah patung Monumen atau prasasti yang megah yaitu patung Raden wijaya atau dikenal sebagai penguasa Kerajaan Majapahit. Patung ini menggambarkan sesosok raja yang berdiri tegak dengan penuh wibawa. Di atasnya terdapat sebuah payung kerajaan berwarna keemasan, yang melambangkan statusnya sebagai seorang raja. Payung ini menonjolkan simbol kekuasaan dan kemegahan kerajaan Majapahit di masa kejayaannya.
“Dan untuk monumen tengah ini hanya untuk memberikan simbolis tentang dari kebesaran dari Raden wijaya dalam berkuasa di Majapahit, terangnya.
Muslimin juga mengatakan. semua bangunan disini itu buatan, namun bangunan asli dari kawasan ini adalah umpak umpak sebanyak 16 butir berwarna hitam. Yang sekarang menjadi pondasi tiang dari joglo pendopo tersebut. .
Di bagian belakang Pendopo Agung Trowulan terdapat sebuah dinding yang dihiasi pahatan dinding yang menggambarkan kisah sejarah Kerajaan Majapahit. Pada pahatan tersebut menjelaskan peristiwa penobatan Raden Wijaya sebagai Raja Majapahit, dan juga relief dari peristwa pengucapan sumpah amukti palapa eh gajah mada si hadapan para pejabat kerajaan pada masa itu dan juga jajaran jabatan PANGDAM V BRAWIJAYA dari masa ke masa.
Tak hanya itu saja dibelakang bangunan pendopo terdapat makam dari warga daerah setempat namun juga terdapat swbuah makam yang bernama makam panggung ( PANGGUNG AGUNG ).
Makam Panggung, yang berupa bangunan seperti petilasan diklaim sebagai tempat Raden Wijaya sang penguasa kerajaan Majapahit melakukan semedi.
Dijelaskan Pada gapura makam ini ditaruh plakat yang bertuliskan bahwa lokasi tersebut dulunya merupakan tempat pertapaan Raden Wijaya sekaligus tempat pembacaan Sumpah Amukti oleh Patih Gajah Mada.
Dengan keunikan sejarah dan budaya yang tersimpan, Pendopo Agung Trowulan menjadi destinasi yang tidak hanya menarik wisatawan, tetapi juga mengingatkan kita pada kejayaan Kerajaan Majapahit. Melalui bangunan, patung, relief, dan situs bersejarah lainnya, lokasi ini memberikan gambaran yang hidup tentang masa lalu Nusantara sekaligus menjadi simbol kerukunan dan persatuan bagi masyarakat masa kini.